1 hari itu bisa 25 jam

autumn in Manchester

Hari Minggu ini, 30/10/2011, cukup istimewa, offically dalam hari Minggu ini ada 25 Jam. Lebih panjang satu jam dari hari-hari biasa. Ini karena di UK berakhir sudah Bristish Summer Time (BST) dan kembali ke GMT. Sebenarnya bingung juga gimana teknisnya, dari web kampus ternyata ada informasinya, ketika jam 2.00 AM jam dikembalikan ke 1.00 AM. Berarti dua kali menjalani jam 01.01 sampai 01.59 🙂

Kesibukan pertama kali adalah mencocokkan jam, mundurin satu jam. Untuk HP dan komputer biasanya sudah otomatis ngatur diri sendiri untuk balik ke GMT. Tahun lalu sempat banyak pemilik iphone yang protes karena iOSnya tidak update otomatis, sehingga hari Seninnya pada terlambat masuk ngantor. Hmm dan sekarang beda waktu dengan Indonesia menjadi 7 jam.

Berakhir sudah waktu Summer. Secara ‘resmi’ masuk ke autumn dan menunggu winter. Waktu dimana malam lebih panjang dari siang. Untuk orang yang sangat terbiasa hidup di kwatulistiwa dimana siang sama panjangnya dengan malam, seperti saya, malam biasanya identik dengan istirahat. Ketika matahari sudah tenggelam otak otomatis untuk mengajak istirahat. Terang semakin pendek dan gelap semakin panjang, artinya akan lebih banyak malas daripada produktif. Gimana lagi, matahari pas winter baru terbit jam delapanan dan jam tiga atau empat sore sudah hilang lagi. Orang sini sepertinya kebalikannya, summer adalah untuk liburan dan winter adalah untuk kegiatan produktif.

Ada wacana di pemerintah UK untuk merubah BST ini. Ada yang mengusulkan jam di UK mengikuti Eropa tengah, yaitu GMT+1. Kalau ini jadi berlaku artinya untuk autum dan winter sekarang tidak perlu dirubah, tapi begitu masuk Summer tahun depan, jam di percepat 2 jam. Tapi sepertinya ide ini tidak banyak yang dukung.

Ya sudahlah. Lumayan hari ini dapat 1 jam waktu tidur extra.