Ketika Inul punya artikel ilmiah internasional

Kalau Inul Daratista dan Agnes Monica kerjasama bikin album musik tentunya bukan hal yang aneh. Tapi kalau mereka kerja sama sebagai co-author sebuah tulisan lilmiah disebuah jurnal internasional?  Tentunya sangat sangat sangat susah untuk dipercaya.

Beberapa hari belakangan ramai posting dimilis yang saya ikuti tentang sebuah paper berjudul ‘Mapping Indonesian paddy fields using multiple temporal satellite imagery’ di journal ‘African Journal of Agricultural Research’ (AJAR), volume 7 edisi 28 bulan July 2012. Penulisnya Nono Lee, Agnes Monica dan Inul Daratista. Tentunya dengan nama-nama ini ada sesuatu yang gak beres dengan paper ini, apalagi nama institusinya ‘institute of Dangdut’ yang beralamat di jalan tersesat no. 100 Jakarta. Ha..ha..

Tapi kalau kita ‘abaikan’ nama pengarang dan institusi tersebut, saya sebagai orang awam di ranah pemetaan satelit dan pertanian akan melihat paper tersebut sebagai sebuah paper yang valid, original. Atau orang-orang yang tidak mengenal Inul Daratista dan Agnes Monica (i.e bukan orang Indonesia) akan merasakan hal yang sama, tidak ada yang ‘aneh dengan paper tersebut.

Dibeberapa posting dimilis disebut bahwa penerbit jurnal AJAR tersebut adalah penerbit palsu, sebuah scam, memancing orang memasukkan paper untuk diterbitkan dengan mengincar uang anda. Kurang AJAR! 🙂

Paper Inul tersebut punya siapa?

Seperti saya sebut di awal, paper inul tersebut secara umum sebuah paper yang isinya bagi orang awam tidak ada yang aneh. Kalau nama-nama penulisnya bodong, apakah paper Inul tersebut juga palsu juga?

Dugaan pertama, ada sebuah paper original yang nama pengarangnya diganti dengan nama Inul Darasista dan Agnes Monica, lalu di submit ke jurnal AJAR tersebut. Atau nama pengarang dibajak sebelum dikirim.

Dugaan kedua, kalau memang penerbit AJAR tersebut palsu, mereka sengaja membuat sebuah paper dan memuat paper tersebut di website mereka dan kerena topiknya tentang Indonesia, mereka comot nama-nama Indonesia. Tapi kok Inul Darasista dan Agnes? Sebodoh-bodohnya mereka pasti tahu dengan googling itu nama-nama selebriti. Btw, siapa Nono Lee?

Dugaan ketiga, ada yang mengetes apakah jurnal AJAR tersebut adalah jurnal yang valid atau scam. Caranya dengan membuat sebuah paper, lalu submit paper tersebut yang secara umum tidak ada yang aneh, kecuali bagi orang Indonesia.

Saya coba cari asal paper Inul ini.

Menelusuri asal usul paper Inul

Cara pertama yang saya lakukan adalah googling. Saya copy bagian abstrak dan paste ke search google dan sim salabim saya menemukan sebuah paper lain yang persis. Artikel yang sama di ‘Scholarly Journal of Agricultual Science’ Vol 2(6), Juni 2012. Nama pengarangnya sekarang Nono Lee dan Pejabat Palsu. Institusi dari Institute of Technology of Medan dengan alamat masih di jalan tersesat no 100, tapi di kota Medan. He..he..

Cara kedua, dikampus ada sebuah software untuk mengecek plagiat. Namanya TurnItIn. Saya download file pdf paper Inul dan saya upload ke Turnitin. Setelah beberapa saat muncul hasilnya, tingkat kemiripan paper 83%.

Di program Turitin ini paper akan dihigligh dengan warna-warna dimana bagian yang di-higlight adalah bagian yang persis sama dengan paper yang yang lain. Paper Inul ini sangat berwarna warni, hampir bisa dipastikan dengan tingkat similiritas 83% , isi paper ini hanyalah copy paste dari paper lain.

Nah, seandainya jika dugaan pertama saya bener, ada sebuah paper original yang nama-nama pengarangnya diganti, paper tersebut besar kemungkinan sebuah artikel plagiat. Maksud saya begini, contoh ada seorang mahasiswa yang iseng mengambil sebuah paper dosennya, ganti nama pengarang dengan Inul lalu submit ke jurnal AJAR. Dengan hasil turnitin ini paper dosen tersebut adalah kemungkinan hasil plagiat.

Kenapa saya berkepikiran ada sebuah paper aseli yang namanya diganti? Paper Inul tersebut sangat rapi copy and pastenya dari beberapa sumber dan membentuk sebuah artikel yang menarik. Jika memang ini buatan orang-orang di jurnal bodong tersebut, kenapa harus repot-repot cari bahan, copy, edit untuk buat sebuah artikel?

Dari Turnitit terlihat ada dua sumber utama paper Inul ini. Pertama, 34% dari sebuah paper berjudul ‘Estimation of Southeast Asian rice paddy areas with different ecosystems from moderate-resolution satellite imagery’, pengarang Bridhikitti dan Overcamp di jurnal ‘Agriculture, Ecosystem & Environment’ Vol 146(1) January 2012. Sumber kedua,  29% dari beberapa paper di situs FAO seperti paper ‘bridging the rice yield gap in Indonesia’, pengarang Adbul Karim Makarim.

Abstrak paper Bridhikitti & Overcamp dicomot hampir utuh ke abstrak paper Inul lalu ditambah dengan penggalan kalimat dari paper Makarim dan kalimat-kalimat lain dari paper Bridhikitti. Kata ‘IR’ diganti dengan ‘infrared’; ‘SEA’ (South East Asia) diganti dengan ‘Indonesia’. ‘42x106ha’ diganti dengan ‘8.27 million ha’. Data di paper Bridhikitti & Overcamp yang focus ke SEA sudah disesuaikan dengan data konteks Indonesia. Kata-kata ‘study’ juga sudah diganti dengan ‘research’.

Paragraph pertama di Introduction adalah comotan utuh artikel profil padi Indonesia di situs FAO. Tapi di paper inul paragraph ini diberi citation (Blum, 1993). Lihat di bagian reference, artikel Blum 1993 ini berjudul ‘soil protection concept of the council of Europe and Integrated soil research’. Sepertinya tidak ada hubungan dengan padi Indonesia dan kalau artikel yang bagian dari buku ini dibuka, tidak ada sangkut pautnya dengan data padi Indonesia. Kenapa harus repot nambahin citation?

Paper Inul ini aslinya punya siapa ya?

Update (17-08-2012)

Sepertinya redaksi AJAR sudah menghilangkan paper inul dari website mereka, mungkin sudah aware dengan paper dengan author palsu ini. File pdf paper inul tersebut masih bisa diunduh disini.